Menyelami Asia Tenggara dalam EUROSEAS Conference

oleh: Dirga Waskito

EUROSEAS merupakan lembaga penelitian terbesar di dunia dalam bidang Asia Tenggara. Didirikan pada tahun 1992, EUROSEAS berhasil melaksanakan agenda EUROSEAS Conference diadakan setiap dua tahun sekali dan tahun ini menginjak kali kesembilan. Ada yang special dalam penyelenggaraan konferensi tahun ini, yakni pelaksanaannya yang bertepatan dengan hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72. Bertempat di University of Oxford, Inggris dan dilaksanakan sejak tanggal 16 hingga 18 Agustus 2017, konferensi ini diikuti oleh akademisi dan peneliti dari seluruh dunia, membahas semua aspek dari yang bersifat soft politic seperti kebudayaan dan bahasa, bersifat kontemporer seperti energi dan lingkungan, hingga aspek hard politic yang menjadi perdebatan sentral antar pemimpin negara-negara ASEAN seperti politik dan HAM (Hak Asasi Manusia).

Saya beserta perwakilan Indonesia lainnya

 

Saya bersama tim

Dalam kesempatan ini, saya dan teman-teman satu tim membahas mengenai isu lingkungan dan melakukan presentasi paper yang berjudul Indonesia’s Urgency towards Ratifying the AATHP Agreement; A Long-term Sustainable Resolution Commitment. Dalam presentasi tersebut, secara garis besar kami mencoba untuk menganalisa pengaruh kondisi politik domestik Indonesia dalam memengaruhi kebijakan luar negerinya untuk ikut meratifikasi AATHP Agreement yang telah disepakati secara kolektif oleh negara-negara ASEAN, setelah lebih dari dua belas tahun. Terasa sangat mendebarkan ketika sedang melakukan presentasi di hadapan para pakar dan ahli yang kebanyakan sudah menempuh pendidikan pasca-sarjana dan berasal dari perguruan tinggi ternama di dunia yang mana karyanya sering kita jadikan sebagai sumber referensi di Universitas Airlangga. Serta benar-benar pengalaman yang tidak terlupakan berada di salah satu perguruan tinggi tertua di dunia yang didirikan pada tahun 1291.

Share