Memahami ‘International Investment Analysis’ bersama Alumni

Ada yang menarik dari kelas Bisnis Internasional Selasa lalu (22/8). Usut punya usut, ternyata sesi lecturing tidak hanya diisi oleh dosen mata kuliah Bisnis Internasional (MNU301) namun juga diisi oleh salah satu alumni S1 Hubungan Internasional yang kini tengah menjabat sebagai anti-money laundering analyst, yakni Kornelis Pandu Wicaksono, S. Hub. Int., MSc, Cert(AML).

Lecturing dari Kornelis dibuka dengan penjelasan mengenai investment analysis, mulai dari definisinya, faktor-faktor penentu, hingga dua macam pendekatan analisis yang digunakan.

Topik ini sendiri dipilih berdasarkan kaitan antara globalisasi dengan bisnis internasional itu sendiri, di mana globalisasi diasumsikan merujuk pada perspektif liberalisme ekonomi di mana dalam bisnis internasional dilakukan proses ekspor-impor atau perdagangan lintas batas (Cross Global Border). Investasi sendiri merupakan salah satu komponen dalam cross global border tadi. Dalam menganalisa investasi, Kornelis memaparkan bahwasanya yang perlu diperhatikan adalah indikator makroekonomi dan risikonya, serta indikator sektoral dan risikonya. Hal ini dilihat melalui pendekatan top-down analysis yang dilakukan dengan menganalisa dari sistem pemerintahannya terlebih dahulu. Kornelis juga menjelaskan bagaimana di Indonesia, pemerintah berfokus pada pembangunan infrastruktur, sehingga investasi pun berkutat di seputar pembangunan infrastruktur itu sendiri.

Sesi lecturing diikuti oleh sesi tanya-jawab, di mana Irfa Puspitasari selaku dosen pengajar juga turut mengajukan pertanyaan terkait formula dari country-level analysis itu sendiri. Kornelis pun menjelaskan bahwa perhitungan dari formula tersebut sangat bergantung pada data-data statistik dari badan pusat statistik negara.

Kelas ditutup dengan pembuatan summary oleh seluruh mahasiswa yang hadir.

Share