Rabu lalu (7/6), Kedutaan Besar Taiwan berkunjung ke FISIP Unair dan memberikan kuliah tamu dengan durasi kurang lebih dua jam menjelang buka puasa. Pada awal perkuliahan, Direktur Jenderal dari Taipei Economic and Trade Office di Surabaya, Jeffrey S.C Hsiao sempat berkelakar, “Saya tahu kalian pasti lapar karena puasa. Jadi, supaya kuliahnya sedikit lebih menarik, mari kita buka dengan nonton video terlebih dahulu”. Dimoderatori oleh salah satu dosen HI yang beralmamater salah satu universitas di Taiwan (Chinese Culture University), yakni Annisa Pratamasari, kuliah tamu tersebut dibuka dengan pemberian cinderamata, diikuti oleh video pembuatan film “Silence” yang dibintangi oleh aktor Inggris-Amerika Andrew Garfield dan disutradarai oleh sutradara kawakan Martin Scorsese.
Video tersebut menceritakan keindahan alam di Taiwan, yang menurut Scorsese adalah latar yang sangat mendukung dan sesuai dengan apa yang ia bayangkan untuk filmnya tersebut. Hal tersebut secara tidak langsung ikut mempromosikan Taiwan, melalui promosi keindahan alam di Taiwan yang juga bisa dijadikan tujuan wisata bagi warga negara lain. Masih berkenaan dengan video pembuka tadi, tema yang diusung kuliah tamu kali ini pun tak tanggung-tanggung, yakni mengenai “The New Southbound Policy”, dan di dalamnya dimuat materi terksit perdagangan di Taiwan, kemudian kerja sama Taiwan-Indonesia, serta kebudayaan Taiwan. Adapun Southbound Policy ini dimaksudkan untuk mempromosikan Taiwan di ASEAN.
Salah satu cara agar kebijakan yang diterapkan oleh Taiwan ini berhasil memberikan dampak seperti yang diharapkan, adalah dengan human talent exchanges, yang dilakukan melalui penguatan sektor pendidikan. Alasan Taiwan lantas menjadi negara tujuan edukasi remaja-remaja Indonesia, diutarakan oleh speaker, meliputi masyarakat Taiwan yang demokratis, sehingga tidak sulit bagi kita untuk beradaptasi. Kemudian standar pendidikan di Taiwan yang memadai. Tak hanya itu, pendidikan di Taiwan juga dibarengi oleh rendahnya biaya pendidikan, kemudian pemberian fasilitas untuk belajar bahasa Mandarin. Bahkan sejauh ini, Indonesia telah menjadi negara ketiga yang memiliki jumlah pelajar di Taiwan. Tercatat ada sekitar 4.394 pelajar Indonesia yang kini sedang mengenyam pendidikan di negara Taiwan.
Oleh karena itu, kuliah tamu kali ini tidak hanya mencakup pemberian materi oleh Kedutaan Besar Taiwan, namun juga ajang promosi terkait beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Taiwan. Dalam sesi tanya-jawab sendiri, pertanyaan yang diajukan tidak dibatasi seputar materi saja namun juga meliputi pertanyaan seputar informasi beasiswa di Taiwan.
Acara kuliah tamu tersebut lantas ditutup oleh kegiatan buka bersama.
